Selasa, 11 Februari 2014

Kehidupan Rohani

MENGENAI WAKIL
Sebagian besar manusia memandang kehidupan rohani sebagai hal yang paling penting dan serius.
Tetapi kehidupan rohani manusia hampir seluruhnya diambilalih oleh para ahli:
Kalau ingin belajar berdoa, manusia pergi ke guru agama dan doa pun sudah terpaket bagus & rapi.
Kalau ingin mengetahui kehendak Tuhan dalam hidupnya, manusia perlu dibimbing oleh pembimbing retret.
Untuk mendalami kitab suci, manusia harus pergi ke ahli kitab suci atau juru-juru tafsir.
Untuk tahu yang halal atau haram, manusia mesti menunggu fatwa ulama.
Untuk mendapat pengampunan dosa, manusia mesti mengaku dosa kepada imam.

Tetapi bahkan untuk urusan yang paling sepele & gampang di dunia ini: kencing!!!, kita tidak bisa mewakilkan kepada siapapun .

Aku cuma ingin bertanya: Apakah Tuhan berkenan kalau manusia berhubungan denganNya secara lebih sederhana & spontan?


MENGENAI TUHAN
Pengetahuan manusia sangat terbatas. Tetapi manusia suka mengkonsepkan, mendefinisikan, dan mengkotak-kotakan tentang sesuatu yang tidak terbatas.
Bahkan suka memaksakan pengertiannya yang sempit kepada orang lain.

Seperti seorang pemuda yang baru mengenal gadis cantik, suka tapi malu menyatakan.
Akhirnya ditulis sebundel surat cinta yang menggebu-gebu: mengungkapkan segala kerinduan hati dan hasrat meraih kebahagiaan jika dipersatukan oleh cinta.
Saat ada kesempatan bertemu sang gadis, si pemuda hanya sibuk membacakan semua surat cintanya.

Lalu sang gadis berpikir:
Alangkah bodohnya pemuda ini:
Aku sudah disini kenapa masih sibuk berteori?
Kapan engkau diam dan menghayati kehadiranku?