Jumat, 30 April 2010

MY HAIKU


FULLMOON
Fullmoon:
More beautiful tonight
I can see my old fellow, the shimmering moon


BIRD SINGS
Up the tree outdoor
A birds sings
Speaks my mind


GARBAGE COLLECTOR
Garbage collector!
Hunting on a pile
Plastic bottle is treasure


GREEN CANYON
Green Canyon in June
Flowing water:
Telling the truth

Jumat, 09 April 2010

Budaya Korupsi

Bila rakyat mendakwa para pemimpinnya sebagai koruptor, haruslah mengingat bahwa para pemimpin tidak datang dari ruang vakum atau turun dari langit - melainkan dari rakyat itu sendiri.
Bila rakyat terbiasa mencuri atau menganggap pencurian sebagai hal yang lumrah serta memuja pencuri besar sebagai orang berhasil, maka orang-orang yang berhati paling kelam & tidak bermoral akan tampil sebagai para pemimpin. Orang-orang baik akan mengundurkan diri karena dunia sudah terbalik: benar dianggap salah, salah dianggap benar selama bisa membayar. Para pemimpin akan mencontohkan kepada rakyat dan rakyat akan meniru sehingga terjadi lingkaran setan budaya korupsi yang semakin meluas.
Bila hal ini sudah terjadi maka orang sekelas nabi pun akan sulit mengatasinya!


Kamis, 08 April 2010

BUBBLE

http://tipscarahidupsehat.com
Setiap melewati lampu merah pertigaan Sunter - Jos Sudarso aku suka melihat gelembung-gelembung sabun berhamburan ditiup pedagang asongan disana. Sudah bertahun-tahun tetap begitu - jualan gelembung sabun mainan anak-anak , mungkin menurut istilah teori manajemen pedagang asongan yang tetap survive itu bisnisnya sustainable. Tidak seperti bubble economy pada bisnis dotcom yang cepat runtuh karena over valued.
Mungkin karena yang dijual adalah bubble sungguhan .... Hahaha aya-aya wae!!!

Pencemaran Nama Baik

Bila ada yang ribut-ribut soal pencemaran nama baik, aku suka bertanya-tanya: apakah nama baik itu seperti susu murni yang hilang nilainya setelah tercemar?
Dan apakah orang yang meributkan kehilangan "nama baik" itu benar-benar telah memilikinya? Sebab kalau tadinya tidak memiliki bagaimana bisa kehilangan?
Selanjutnya apakah yang dipersepsikan sebagai "nama baik" oleh sang pemilik benar-benar sesuai dengan nama baik dalam pengertian umum di masyarakat?

Mungkin sekarang nama baik yang tadinya benda abstrak telah dikonkritkan, dapat dibeli dan dimiliki seperti mobil atau barang mewah, dan jika kehilangan mesti lapor ke polisi.
Aku lebih suka memandang nama baik sebagai suatu yang organis - mirip pohon - yang harus ditanam, dipupuk dan dipelihara. Jika kemudian ternyata layu atau mati tidak ada yang mesti disalahkan selain orang yang memeliharanya

Masalah ini mungkin terletak pada delusi dalam menempatkan apa itu kehormatan & aib atau sebutlah itu harga diri, yang jika ditelaah lebih jauh sebenarnya ada dua golongan harga diri: harga diri ke dalam dan harga diri ke luar.
Harga diri ke dalam timbul dalam hati orang-orang yang memandang dirinya sebagai debitor yang harus menjaga kepercayaan Sang Khalik. Hati nuraninya akan menegur jika ia melanggar dan ia akan malu kepada dirinya sendiri. Kehormatannya adalah menjaga kepercayaan yang dititipkan kepadanya, aibnya adalah kalau ia tidak bisa menjaga kepercayaan itu.
Sedangkan harga diri ke luar timbul dalam diri orang yang lebih mementingkan pendapat orang lain mengenai dirinya. Kehormatannya adalah egonya, jabatannya, reputasinya. Aibnya adalah jika ia dicela, ditegur apalagi dimarahi orang lain.

Sangat gampang melihat contoh harga diri ke luar dalam kehidupan sehari-hari.
Lihatlah di jalan raya: orang (apalagi tentara atau pejabat!) seenaknya menerobos lampu merah, egonya mengatakan siapa berani menindakku? Kehormatannya adalah sifat jagoannya. Amarah luar biasa akan timbul jika ada orang yang berani menegur perbuatannya, karena disitulah harga dirinya terlukai.

Menyimpang ke masalah korupsi,
Kita lihat tayangan berita di TV saat koruptor ditangkap.
Koruptor Jepang atau Korea Selatan terlihat tertunduk sangat malu, jangan heran kalau kemudian hari kita mendengar berita koruptor tersebut bunuh diri.
Koruptor China terlihat sangat ketakutan, dia tahu dirinya & keluarganya ada dalam masalah besar. Penguasa China tidak akan repot-repot berwacana sebelum menghadiahkan pelor ke jidat penjahat.
Di China kan juga banyak koruptor? Benar! Tapi orang China adalah bangsa pragmatis: "Bunuh 1 ekor ayam untuk menakuti 1000 ekor kera" adalah rule mereka.
Di Indonesia koruptor masih senyum sana senyum sini mirip selebritis ke pengadilan dikawal pengacara berjas & berdasi mahal (aku tidak bilang bonafide!), dadah-dadahan mirip superstar, percaya diri karena yakin akan lolos. Jika mereka buka mulut sedikit, pihak-pihak yang terlibat akan melindunginya, sedangkan rakyat yang bodoh - yang tidak bisa membedakan Indonesian Idol dengan demokrasi - akan menganggapnya pahlawan. Padahal untuk soal harga diri para mafia, triad, yakuza lebih punya loyalitas, lebih baik mati daripada berkhianat.
Bagi mereka korupsi bukan perkara yang memalukan, kita pernah mendengar pelajar SMP di Bekasi bunuh diri karena malu diledeki sebagai anak tukang bubur oleh teman-teman di sekolahnya, tapi belum pernah terdengar berita ada anak koruptor yang mati bunuh diri karena malu bapaknya jadi koruptor.
Jangan heran kalau pihak pengusut korupsi nantinya diperkarakan mencemarkan nama baik sang koruptor!

Balik lagi ke nama baik,
Di jaman Internet begini berita betulan maupun sampah mengalir lebih deras daripada air sungai Amazon. Berita akan cepat hilang dari search engine, kecuali jika terus di-forward atau di-update.
Jika merasa dirugikan oleh berita buruk di Internet, bikin saja beribu berita bagus dengan keyword yang sama atau lebih lengkap. Bayar saja orang IT untuk bikin Meta Tag yang tepat dan gunakan SEO (Search Engine Optimization), yakin berita yang dianggap buruk atau merugikan tersebut akan terusir jauh dari halaman-halaman depan search engine manapun.
Bayar orang IT lebih murah dibanding pengacara, malah bisa cuma dikasih rokok kalau kenal baik.
Apa mencari sensasi atau promosi supaya beken? Aku sarankan lebih baik berikan pelayanan bagus dulu, beken akan tumbuh secara alamiah oleh customer yang puas, itulah sebenarnya nama baik.



Didedikasikan untuk manusia-manusia yang sangat concern dengan "nama baik"nya

KEHIDUPAN ROHANI

MENGENAI WAKIL
Sebagian besar manusia memandang kehidupan rohani sebagai hal yang paling penting dan serius.
Tetapi kehidupan rohani manusia hampir seluruhnya diambilalih oleh para ahli:
Kalau ingin belajar berdoa, manusia pergi ke guru agama dan doa pun sudah terpaket bagus & rapi.
Kalau ingin mengetahui kehendak Tuhan dalam hidupnya, manusia perlu dibimbing oleh pembimbing retret.
Untuk mendalami kitab suci, manusia harus pergi ke ahli kitab suci atau juru-juru tafsir.
Untuk tahu yang halal atau haram, manusia mesti menunggu fatwa ulama.
Untuk mendapat pengampunan dosa, manusia mesti mengaku dosa kepada imam.

Tetapi bahkan untuk urusan yang paling sepele & gampang di dunia ini: kencing!!!, kita tidak bisa mewakilkan kepada siapapun .

Aku cuma ingin bertanya: Apakah Tuhan berkenan kalau manusia berhubungan denganNya secara lebih sederhana & spontan?


MENGENAI TUHAN
Pengetahuan manusia sangat terbatas. Tetapi manusia suka mengkonsepkan, mendefinisikan, dan mengkotak-kotakan tentang sesuatu yang tidak terbatas.
Bahkan suka memaksakan pengertiannya yang sempit kepada orang lain.

Seperti seorang pemuda yang baru mengenal gadis cantik, suka tapi malu menyatakan.
Akhirnya ditulis sebundel surat cinta yang menggebu-gebu: mengungkapkan segala kerinduan hati dan hasrat meraih kebahagiaan jika dipersatukan oleh cinta.
Saat ada kesempatan bertemu sang gadis, si pemuda hanya sibuk membacakan semua surat cintanya.

Lalu sang gadis berpikir:
Alangkah bodohnya pemuda ini:
Aku sudah disini kenapa masih sibuk berteori?
Kapan engkau diam dan menghayati kehadiranku?

Kopi Luwak



Sebenarnya aku bukan peminum kopi yang tahu betul apa itu kopi yang unggul, apalagi ahli di bidang perkopian.
Tapi untuk urusan minum kopi aku tidak suka kopi instan atau kopi yang dibuat terlalu manis mirip kolak, apalagi aku termasuk orang yang tidak suka makanan yang manis-manis.
Aku juga suka bikin kopi sendiri: mencampur kopi & gula sesuai dengan seleraku, dan langsung merebus air supaya benar-benar mendidih waktu dituang ke campuran kopi & gula. Harum!
Tapi aku penasaran dengan yang namanya kopi luwak. Masa sih kopi yang dipungut dari ee nya luwak (musang) bisa begitu enak?
Akhirnya aku mencoba juga di Kopi Luwak mall Central Park Slipi. Siang itu sepi, tamunya cuma kami bertiga aku, istri & anakku. Menu keluar: Authentic Kopi Luwak yang 100 % kopi luwak dipasang harga Rp.82 rb per cangkir, sedangkan Kopi Luwak Gold Blend yang kadar kopi luwaknya cuma 2% dibanderol seharga Rp.19,5 rb.
Karena amatiran, akhirnya pesan yang Gold Blend 2 cangkir, biarlah cuma ciritnya luwak yang penting nyoba - dan murah! :-))
Cuma itu - mengenai luwak- katanya luwak hanya makan buah kopi yang sangat matang, yang sudah berwarna merah tua. Daging buah kopi rasanya manis tapi bisa bikin mual & pusing kalau dimakan agak banyak. Luwak yang termasuk keluarga musang-musangan memang tahan racun, jadi tenang-tenang saja melahap buah kopi sepuasnya. Kemudian di dalam ee nya yang berceceran terdapat biji kopi yang memang tidak bisa dicerna tapi mengalami fermentasi di dalam perut.
Biji kopi itulah yang harganya luar biasa itu!

Ingin mencoba nyeruput yang 100% ???