Selasa, 21 Januari 2014

DILARANG KENCING DISINI!, ....KECUALI ....

Jengkel karena tembok pojokan rumahnya selalu dijadikan tempat kencing oleh orang lewat yang kebelet pipis, sang pemilik rumah memasang tulisan: DILARANG KENCING DISINI! dengan cat merah. Ternyata orang masih tetap kencing disitu. Mungkin menurut mereka apalah artinya sepotong tulisan tanpa sanksi dan ancaman hukuman dibandingkan dengan perasaan tersiksa karena kebelet pipis?
Karena marah, tulisan tadi ditambah menjadi: DILARANG KENCING DISINI KECUALI ANJING. Hasilnya sama, orang - yang boleh dianggap anjing  jika menurut definisi tulisan itu  - masih tetap kencing disitu. Apa ruginya disebut anjing? toh tidak ada kerugian materi!

Kebetulan jaman Suharto, jadi tulisan itu diganti dengan: DILARANG KENCING DISINI KECUALI PKI!. Nah! orang mulai takut dan pikir-pikir untuk kencing disitu karena takut dicap PKI, walaupun begitu  tetap ada juga yang kencing disitu - mungkin orang nekad pembenci rezim Suharto.
Kemudian rezim Suharto jatuh ... dan tulisan tadi kehilangan makna & kekuatannya, orang tambah berani kencing disitu malahan tulisannya juga dikencingi - entah bagaimana caranya, mungkin kencingnya disemprotkan ke atas.

Tidak kehabisan akal - walaupun dongkol - sang pemilik rumah menghapus tulisan itu  dan menggantinya dengan tampah berisi sesajen lengkap: kemenyan, bunga 7 macam, cerutu, telur ayam mentah, dan tidak lupa segelas kopi pahit. Hasilnya luar biasa! Tidak ada sepotong manusiapun yang berani kencing disitu lagi.
Sang pemilik rumah tahu sifat orang Indonesia yang lebih takut terhadap hal-hal abstrak dan tidak kelihatan, apalagi jika berbau klenik.

Hutan di lereng Gunung Merapi atau di daerah Badui bisa lestari karena dijadikan hutan larangan tempat para karuhun bermukim.
Orang Indonesia begitu taat bersembahyang dan tempat-tempat ibadat di Indonesia adalah yang paling membludak di dunia, tapi  tingkat korupsi dan kriminalitasnya tetap tinggi - tidak ada pengaruh.
Andai bangsa ini bisa taat pada aturan seperti taatnya pada ritual agama ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar