Senin, 20 Januari 2014

Dunia Sang Ikan

Seekor ikan lahir dan besar di dalam sebuah akuarium. Hidupnya 'baik-baik' saja. Tuannya memberi makan sehari dua kali, pagi dan sore. Setelah kenyang makan  ia berenang mondar-mandir. Hidup yang menyenangkan dan nyaman walaupun tak ada tantangan. No supprise no mystery, but it's allright!

Sampai suatu ketika Tuannya memasukkan ikan lain yang baru ditangkap dari sebuah sungai yang besar.
Akhirnya kedua ikan itu berteman, dan temannya menceritakan daerah asalnya: "Aku tinggal di air yang hampir-hampir tidak ada batasnya, sangat luas!, makanan cukup berlimpah tapi kami harus mencarinya dan ada resiko dimangsa oleh ikan lain yang lebih besar. Hidup disana sangat beresiko tapi kami punya kebebasan dan aku lebih senang disana".

Sang ikan yang dilahirkan dan dibesarkan di akuarium mana punya konsep tentang tidak ada batas, tantangan hidup, apalagi kebebasan?. Ia hanya bengong dan dalam hatinya berkata: "Omong kosong dengan apa yang dikatakannya! Mana ada tempat yang lebih baik dibandingkan tempatku yang nyaman ini?"

Oh ikan kecil! jangankan engkau yang punya otak kecil dan sederhana, kaum manusia yang punya otak lebih besar dan kompleks pun sering demikian!
Kaum fanatik yang sempit pikirannya mana bisa mengakui adanya Kebenaran di luar gagasannya yang sempit?
Kaum konservatif dan ortodoks mana bisa memikirkan sesuatu di luar dunianya yang nyaman?
Orang awam yang biasa dicekoki mana mau mempertaruhkan 'rasa amannya' demi pencarian Kebenaran yang tiada henti?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar