Seekor ikan lahir dan besar di
dalam sebuah akuarium. Hidupnya 'baik-baik' saja. Tuannya memberi makan
sehari dua kali, pagi dan sore. Setelah kenyang makan ia berenang
mondar-mandir. Hidup yang menyenangkan dan nyaman walaupun tak ada
tantangan. No supprise no mystery, but it's allright!
Sampai suatu ketika Tuannya memasukkan ikan lain yang baru ditangkap dari sebuah sungai yang besar.
Akhirnya
kedua ikan itu berteman, dan temannya menceritakan daerah asalnya: "Aku
tinggal di air yang hampir-hampir tidak ada batasnya, sangat luas!,
makanan cukup berlimpah tapi kami harus mencarinya dan ada resiko
dimangsa oleh ikan lain yang lebih besar. Hidup disana sangat beresiko
tapi kami punya kebebasan dan aku lebih senang disana".
Sang
ikan yang dilahirkan dan dibesarkan di akuarium mana punya konsep
tentang tidak ada batas, tantangan hidup, apalagi kebebasan?. Ia hanya
bengong dan dalam hatinya berkata: "Omong kosong dengan apa yang
dikatakannya! Mana ada tempat yang lebih baik dibandingkan tempatku yang
nyaman ini?"
Oh ikan kecil! jangankan engkau yang punya
otak kecil dan sederhana, kaum manusia yang punya otak lebih besar dan
kompleks pun sering demikian!
Kaum fanatik yang sempit pikirannya mana bisa mengakui adanya Kebenaran di luar gagasannya yang sempit?
Kaum konservatif dan ortodoks mana bisa memikirkan sesuatu di luar dunianya yang nyaman?
Orang awam yang biasa dicekoki mana mau mempertaruhkan 'rasa amannya' demi pencarian Kebenaran yang tiada henti?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar