Minggu, 19 Januari 2014

Rajawali Yang Merasa Dirinya Ayam

Sebutir telur rajawali diletakkan diantara telur-telur ayam yang sedang dierami induk ayam. Kemudian telur itu menetas bersama telur-telur yang lain.  Induk ayam kebingungan melihat 'anaknya' yang satu ini berbeda, tapi dengan penuh kasih sayang 'anaknya' itu dibesarkan bersama-sama anak-anak ayam yang lainnya. Anak rajawali itu belajar cara hidup ayam: mengais-ngais tanah untuk mencari makanan, berkotek, dan tentu saja tidak belajar terbang - karena ayam tidak terbang! Cakar rajawali tidak cocok untuk berjalan di atas tanah apalagi untuk mengais-ngais tanah dan 'kotekannya' juga aneh, maka ia menjadi mahluk teraneh dan paling kikuk di lingkungan ayam.

Demikianlah rajawali itu tumbuh dewasa tanpa menyadari bahwa dirinya adalah rajawali, ia merasa dirinya ayam. Suatu hari ayam-ayam itu mencari makanan di ladang. Di langit tinggi tampak seekor rajawali terbang dengan anggunnya membumbung ke angkasa. Si rajawali yang hidup sebagai ayam itu memandangnya dengan penuh takjub, gumamnya: "Andaikan aku bisa terbang setinggi itu ..". Teman-temannya menimpali: "Jangan engkau bermimpi!, engkau adalah ayam seperti kami, ayam tidak bisa terbang seperti rajawali di langit itu!". Rajawali ayam itu manut, kemudian melanjutkan  mengais-ngais tanah mencari makanan.

Akhirnya rajawali itu mati tua, tanpa menyadari bahwa dirinya adalah rajawali, ia mati sebagai ayam sejati!

Manusia pandai yang malang!, bakat dan kejeniusanmu tidak bisa berkembang karena engkau hidup di lingkungan 'manusia ayam'!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar