Selasa, 14 Januari 2014

Dongeng Tentang Penegakan Hukum Di Negeri Amburadul

Seorang pencuri jatuh terpeleset saat masuk ke rumah orang melalui jendela yang dicongkelnya. Malang, kepalanya membentur lantai dan ia mati. Keluarga simaling tidak terima dan menggugat pemilik rumah.
Hakim memutuskan pemilik rumah bersalah karena membangun jendela yang kusennya sangat licin sehingga membuat terpeleset orang yang menaikinya. Hukuman tegas divoniskan: hukum gantung!

Pemilik rumah tidak terima dan ia menyalahkan tukang kayu yang membuat jendela itu. Tukang kayu dipanggil ke pengadilan dan ia yang divonis bersalah atas kejadian itu. Hukumannya, hukum gantung!

Tukang kayu tidak terima dan ia menyalahkan pembantu rumah tangga tetangga pemilik rumah itu yang berpakaian seronok sehingga mengganggu konsentrasinya waktu mencat kusen jendela. Pembantu dipanggil ke pengadilan dan karena terbukti mengganggu konsentrasi si tukang kayu maka ia yang harus dipersalahkan atas kejadian ini. Hukum harus ditegakkan, kali ini si pembantu yang divonis hukum gantung.

Si pembantu tidak terima dan ia menyalahkan tukang jahit yang menjahitkan bajunya yang seronok itu. Tukang jahit dipanggil ke pengadilan dan sidang memutuskan bahwa ia yang bersalah atas kejadian ini karena membuatkan baju yang tidak pantas untuk pembantu yang akhirnya mengganggu konsentrasi si tukang kayu. Hukuman adil harus ditegakkan dan si tukang jahit divonis hukum gantung!

Si tukang jahit tidak bisa menyalahkan orang lain lagi. Dan terpaksa menerima hukuman itu ...
Alkisah situkang jahit itu orangnya sangat tinggi dan petugas pengadilan yang tugasnya menyiapkan tiang gantungan orangnya sangat goblok. Waktu digantung tukang jahit itu tidak mati-mati karena tiang gantungannya terlalu pendek.
Pengadilan harus memberikan putusan adil tapi karena terhukum tidak mati-mati, giliran hakim yang bingung setengah mati. Akhirnya setelah perembukan yang alot diambil suatu keputusan yang oleh semua hadirin disepakati sangat adil: Cari tukang jahit lain yang pendek untuk dihukum gantung!

Akhir petugas pengadilan mencari tukang jahit, pokoknya mesti pendek. Seorang tukang jahit pendek sial yang kebetulan tertangkap petugas akhirnya divonis hukum gantung.
Protes, dia bertanya:"Apa salah saya digantung Pak?"
"Salahnya kamu pendekkkkkkk .....!!!" kata semua orang.
Dan tukang jahit pendek itupun mati di tiang gantungan.
Hakim kemudian bertanya kepada hadirin: "Adil, saudara-saudara?"
"Adilllllll ......." jawab hadirin yang puas dengan keadilan hakim.


n.b. Dongeng banyolan ini diceritakan puluhan tahun yang lalu oleh Kang Ibing di Radio Mara.  

2 komentar: